Selasa, 22 Juli 2008

Aklamasi, Erwin Aksa Pimpin Hipmi Pusat

Senin, 21-07-2008

Nusa Dua, Tribun - Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Corporation
Erwin Aksa terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2008-2011.
Dalam pemilihan ketua umum yang dilangsungkan melalui pemungutan suara di Musyawarah Nasional Ke-13 Hipmi di Nusa Dua, Bali, Minggu sore, Erwin meraih 104 dari 165 suara yang sah.
Sedangkan saingannya, Chief Executive Officer (CEO) PT Atra Widiya Agung Novita Dewi memperoleh 34 suara dan Komisaris Utama PT Intermedia Multivivitama Muhammad Ridwan Mustofa 27 suara.

Saingan lainnya, Komisaris Utama PT Djolondoro Agro Industri Bagus Haryosuseno tak memperoleh suara.
Erwin menggantikan Sandiaga Uno yang sesuai aturan organisasi hanya boleh satu kali menjabat ketua umum.
Sebelum pemungutan suara, Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Maluku Utara Benny Laos membacakan deklarasi yang ditandatangani 30 BPD yang meminta Erwin dipilih secara aklamasi.
Namun, pimpinan sidang tidak memenuhi keinginan deklarasi BPD tersebut, mengingat tata tertib sidang tidak mengatur hal tersebut, sehingga pemungutan suara tetap dilakukan.
Usai terpilih, Erwin mengatakan, ia akan membawa Hipmi lebih matang dan handal dengan memaksimalkan potensi daerah.
"Saya akan membentuk kabinet koalisi yang berkekuatan putra-putri terbaik daerah," katanya seperti dikutip Antara.
Ia juga menyatakan siap dikoreksi jika ada kebijakan atau tindakan yang dianggap salah dan siap pula memperbaikinya.
Permintaan Wapres
Saat memberikan kata sambutan penutupan munas sebelum pemilihan ketua, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta anggota Hipmi tidak mengulangi perilaku para pengusaha tua di masa lalu, yang hanya menjual izin usaha dan izin penguasaan hutan atau pengelolaan lahan kepada pengusaha asing.
"Sebagai pengusaha muda, jangan mengulangi perilaku pengusaha-pengusaha tua. Apa perilaku pengusaha tua?. Dulu di saat booming kayu semua berbondong-bondong ajukan izin pengusahaan hutan. Namun kemudian izin itu mereka jual ke pengusaha asing," kata Kalla saat menutup Munas ke-13 Hipmi di Denpasar Bali, Minggu.
Kalla juga mengingatkan agar para pengusaha Hipmi tidak hanya bisa menjual kuasa pertambangan (kape) batubara ke pengusaha asing.
"Habis nanti negeri ini dikuasai orang asing. Karena itu yang dibutuhkan pengusaha yang punya nilai tambah bagi bangsa ini. Pengusaha yang mau bekerja keras untuk bangsa ini," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kalla mengingatkan para pengusaha Hipmi agar tidak tergesa-gesa untuk menjadi politisi.
Ia mengatakan banyak pengusaha muda yang ingin masuk ke dunia politik. Menurut wapres, meskipun hal tersebut dimungkinkan dan dibolehkan, namun para pengusaha Hipmi diminta untuk bersabar.
"Salah satu minat pengusaha adalah menjadi politisi, tapi kalau mau mengikuti saya, tunggu setelah berusaha 30 tahun. Tapi yang menjadi masalah, kita akan kurang pengusaha yang baik, jika semua menjadi politisi," katanya.

0 komentar:

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP