Selasa, 22 Juli 2008

Erwin dan Kebangkitan Pengusaha Muda


Kompas
Selasa, 22 Juli 2008 03:00 WIB
Andi Suruji

Erwin Aksa, CEO Bosowa Corporation, terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Nusa Dua, Bali, pada hari Minggu (20/7). Erwin mencalonkan diri sebagai kandidat dari Sulawesi Selatan.

Erwin bukanlah sosok baru di Hipmi. Ia pernah menjabat Ketua Hipmi Sulawesi Selatan. Bahkan, boleh dikata ia merupakan keluarga Hipmi karena ayahnya, Aksa Mahmud, juga pernah dua periode menduduki posisi Wakil Ketua Umum BPP Hipmi. Memimpin organisasi boleh dikata merupakan hobi Erwin.

”Ada kebahagiaan tersendiri yang sulit saya ungkapkan kalau kita terlibat organisasi di luar bisnis,” ujarnya.

Sebuah langkah besar diambil pemilik dan pendiri kelompok usaha Bosowa, Aksa Mahmud, ketika ia menyerahkan kepemimpinan usaha yang dibangunnya itu kepada anak sulungnya, Erwin Aksa, pada tahun 2004. Ketika itu usia Erwin baru 29 tahun dan dia harus memimpin kelompok usaha beraset sekitar Rp 3 triliun.

Erwin pun tidak ragu menerima tantangan dan tanggung jawab besar tersebut. Pesan ayahnya, dia harus membawa Bosowa menjadi kelompok usaha yang jauh lebih besar daripada apa yang diterimanya. Dengan demikian, manfaat dari keberadaan usahanya jauh lebih besar pula bagi perekonomian masyarakat sekitar, negara, dan bangsa.

”Ya, dengan bismillah, memohon petunjuk dan kekuatan dari Allah, saya terima amanah itu,” ujar Erwin, penggemar otomotif dan makanan khas daerahnya, coto dan sop konro, ini.

Ayah tiga anak ini berhasil membuktikan kalau orang muda memang harus diberi kesempatan menunjukkan kemampuan dan mengaktualisasikan potensinya. Di tangan Erwin, bisnis Bosowa berkembang pesat. Dalam waktu empat tahun, aset Bosowa melonjak dua kali lipat menjadi sekitar Rp 6 triliun.

Bosowa merupakan singkatan nama tiga kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni Bone, Soppeng dan Wajo, semuanya wilayah Bugis.

”Dia sudah magang. Saya kira sudah cukup dan waktunya telah tiba. Dalam banyak hal Erwin lebih dari saya, seperti pendidikan formal dan pergaulan internasionalnya. Kepemimpinan, visi, dan naluri bisnisnya cukup kuat,” ujar Aksa soal penyerahan kepemimpinan bisnisnya kepada Erwin.

Bukan karbitan

Erwin bukanlah pengusaha karbitan, yang matang seketika, dan mentang-mentang anak sang pemilik ia bisa langsung mendapat jabatan puncak di perusahaan. Selepas menyelesaikan kuliah di Universitas Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, tahun 1997, Erwin pulang ke Tanah Air. Ia magang dalam grup Bosowa. Sebelumnya, Erwin sempat ”menimba” ilmu di perusahaan besar kelas dunia.

Saat magang di Bosowa itulah, ia menjalani pengaderan dari sang ayah dan orang-orang di sekitar ayahnya. Dari sinilah Erwin mendapat kesempatan mengetahui banyak liku-liku bisnis perusahaan tersebut. Dalam rentang waktu itu pulalah dia belajar banyak tentang lobi dan negosiasi, pergaulan yang santun, kepemimpinan bisnis dan sosial, serta bidang-bidang yang merupakan kekuatan dan kelebihan Aksa Mahmud.

Berbagai organisasi tingkat lokal dimasuki Erwin untuk menimba ilmu berorganisasi, seperti di Ikatan Motor Indonesia (IMI), Gapensi, Hipmi, Kadin, sampai menjadi manajer sepak bola di PSM dan pengurus Pertina.

Ditopang jiwa kewirausahaan, lingkungan yang mendukung, pendidikan yang baik, ditambah naluri bisnis yang kuat, seolah teramu menjadi satu sebagai generator yang menjadikan Erwin dengan cepat dapat menguasai jiwa dari aneka bisnis Bosowa.

Tatkala kepemimpinan diserahkan penuh kepadanya, Erwin sudah siap. Ia langsung berlari dalam kecepatan tinggi, melakukan perombakan secara besar-besaran. Sumber daya manusia dibenahi dengan mengoptimalkan segala potensi mereka. Kalangan profesional dimasukkan untuk menjadi stimulus pencapaian sasaran-sasaran yang hendak dicapai.

Itulah kiat yang membuatnya berbeda sama sekali dengan gaya kepemimpinan ayahnya, yang lebih banyak menerapkan ”manajemen keluarga”.

”Saya mau fokus pada bisnis inti yang prospektif saja. Makanya, kami melakukan regrouping menjadi cukup enam bisnis inti saja. Industri kelautan saya tidak masukkan sebagai bisnis inti Bosowa. Pertambakan ikan dan udang serta rumput laut, kami jadikan sebagai usaha pengembangan masyarakat, community development, supaya keberadaan Bosowa bisa benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.

Ketajaman bisnis Erwin sebenarnya mulai dibentuk dan diasah sejak dari pendidikan di lingkungan orangtua dan keluarga yang memang semuanya pengusaha. Ayahnya berpesan, kalau mau menjadi pemimpin bisnis yang andal, Erwin mesti mampu terlebih dahulu menjadi pemimpin di antara adik-adiknya.

”Sebab, walaupun adik sendiri, tentu mereka sulit percaya kalau kita tidak punya kelebihan. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk percaya kepada kita,” ujar Aksa.

Dalam hal mengambil keputusan bisnis, Erwin boleh dikata sangat mandiri, jauh dari bayang-bayang orangtua. Kebanyakan keputusan bisnis sudah diambilnya, setelah itu barulah dia sampaikan kepada orangtuanya.

Ayahnya pun cuma diberi ruangan di kantor untuk menerima tamu, tidak untuk urusan bisnis. ”Erwin bilang, ini tempat buat Bapak untuk menerima tamu, bukan untuk mengambil keputusan bisnis,” ujar Aksa sambil terkekeh.

Kadang-kadang sepak terjang Erwin pun hanya dipantau Aksa lewat media. ”Kalau ada berita perkembangan Bosowa di koran yang saya tidak tahu sebelumnya, saya telepon dia, eh... apa itu? Lalu dia jelaskan, ya saya oke saja, paling memberi arahan. Begitulah konsekuensi menyerahkan bisnis kepada anak-anak,” ujar Aksa.

Ilmu dan pengalaman bisnis yang dia miliki itulah yang hendak ditularkan Erwin kepada teman-temannya sehingga ia maju mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Hipmi. Ia merasa yakin ekonomi Indonesia akan maju jika semakin banyak orang muda berkiprah sebagai pengusaha yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Intinya, membangkitkan jiwa kewirausahaan pemuda, terutama di daerah-daerah, karena Erwin pun pernah merasakan betapa pengusaha di daerah sering kali kalah cepat dalam hal akses informasi, teknologi, dan pembiayaan.

0 komentar:

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP